Monday, December 22, 2008

pintu hati


Tak ingin lagi terjadi untuk kedua kalinya
membiarkan hati terkunci
menolak kehadiran rasa

kini..kubuka pintu hati
untuk diri yang ikhlas 

sebahagiaan lainnya

Tak lagi kan kucari
Tak lagi kan kupilih
jika Ia sebahagiaan dari diriku
telah datang kepadaku
dengan ikhlas dan Lillahi Ta'ala

Sunday, November 30, 2008

Salah...


Di tengah gelap malam...

saat mata masih terjaga..


sembari mendengarkan musik

kubiarkan jemariku mengetikkan

kata demi kata

menyusun pemikiran empirisku yang dinilai gagal

menyusun kembali..merunut kembali..


hingga tiba-tiba playlist itu kembali

ke lagu-lagu lama yang nggak penting...


membuat aktivitasku sebentar terhenti..

mengingatnya..seorang yang tak mungkin lagi diraih..


Masih kuingat seorang berkata padaku:

'entah kenapa kalian selalu dipertemukan..'


-----------------

nb: kesalahan terbesar diriku terhadapnya ketika dahulu adalah..

membiarkan aku menjadi pihak 'opposite'nya, dan menolak kehadirannya di hati.

Sunday, November 16, 2008

LIfe oh life...

Berpijak pada realitas

Berpegang pada prinsip

Antara Das sain dan das solen

Hati nurani diuji oleh sang Khalik

Pilihannya Cuma dua

Membiarkan mata fisik yang bekerja

Atau mata hati yang berbicara

This is a real world friend...

Tinggal memilih hidup dalam keabu-abuan,hitam, ataupun putih

Tuesday, September 23, 2008

Di antara

Setetes air..

pernah membasahi kalbuku..

dengan cahayamu...

Meski tak terkatakan..

tapi dapat dirasa


Puisi pernah kau berikan

meski kau mengelak

menganggap iseng..


Namun sayang...

Kala itu..pintu hatiku

hanya terpaku pada

Seseorang...


Padahal kau ada..

Di antara email-email yang masuk

Di antara sketch logo

Di antara sms-sms yang kuterima

Dan data-data yang kau berikan padaku...


Kini... saat kita bertemu lagi..

Sorot mata itu sudah tidak ada...

Aku tah tahu..harus bahagia atau kecewa...


Hembusan rasa

Ia..yang telah kuhapus

tiba-tiba muncul dihadapanku.

Bersamanya...


Tak apa..

Toh tulisan itu sudah kuhapus

tak ada lagi dalam lembaran harianku..


Namun satu yang membuatku kecewa

Tatapan itu...masih ada hingga kini...


Padahal hatiku sudah berkata

'Jangan menatapku seperti itu..'


Hanya Tuhan yang paling tahu..

Monday, August 25, 2008

Mengikuti suara hati

Tak ingin kesempurnaan

Membutakanku...

Hanya ingin berkata apa adanya

Melangkah dengan hati tenang

Perilaku yang mengikuti suara hati

Sehingga damai menyinari

Tak perlu terlihat bagus di depanku

Karena aku hanya butuh pijakan

Bukan pajangan yang tak bisa tersentuh...

Sunday, July 13, 2008

seberang

Ok kini diriku memang berada berseberangan dengan kalian

Tapi bukan berarti aku kan seperti laiknya mereka


Jangan mengajariku untuk meninggalkan hatiku

Jangan melihatku dengan mata terpicing..


Aku memang berubah!.. tapi ‘sesuatu’ itu tetap terpatri


Aku percaya.. niat baik akan berakhir baik pula..

Ada tangan ketiga yang senantiasa menolongku..


Sebab Tuhan selalu menyertai langkah kita

kotak...

Kotak itu

Dahulu berisi asa

Rasa, dan karsa..

Kini?.

kotak karya yang kosong

Kotak karya itu biasanya terisi penuh..

Dengan harapan, mimpi, dan semangat..

Cinta dan harapan…semua berbaur

Memiliki warna tersendiri…


Namun kini.. kotak karya itu

Sedang tidak memiliki warna…

Kosong..

sesal?..

Terlalu lama mengambil keputusan

Terlalu lama menggantungkan


Pada akhirnya tak kau raih

Keduanya…


Saat mereka pergi..

Baru sadari

Masih terlihat

Jejaknya masih terlihat olehku

Meski sapuan kuas..

warna-warni cat

menghapus itu…


tetapi masih terlihat..

jelas..


dalam otak bawah sadar…

ia hadir

inspirasi yang hilang

Pelukis itu kini..

Hanya mengangankan sesuatu yang tidak bisa ia raih

Tak lagi berkarya

Kuasnya tlah kaku

Tumpukan catnya telah mengering


Ia berkata

‘Aku sedang tidak memiliki cahaya’


Sahabatnya mempertanyakan

Kapan kamu bangkit?

Bukan siapa-siapa

Aku bukan siapa-siapa

Hanya mengharap keikhlasan

Dan memberikan keikhlasan

Pada-mu dan lainnya

Lillahi Ta’ala


Terus berjalan

Waktu terus berjalan

Tak kan kembali

Tak guna sesal

Biarkan sedih hilang bersama angin

Biarkan gembira datang secerah mentari

Tak cukup

Hanya dengan sabar…

Kepercayaan dan mimpi

Katakan…

Dengan hati..

Tuliskan..

Dengan pikiran

Keputusan telah diambil

Pilihan telah ditetapkan

Tak ada gunanya menggantungkan

Sebab dimana ada awal disitu ada akhir…

Sunday, June 15, 2008

Akhir cerita itu

Sebuah penantian

Tak selamanya berakhir indah


Namun kan selalu indah

Jika ikhlas

menyertai

Pinta

Ia pintaku

Memintaku tuk berdo’a


Dalam kemasan kata-kata

Untaian tulisan

Tercermin harapan

Akan hari bahagia di hadapannya


Pintanya padaku

Hanya do’a

Untuk kesuksesan hari bahagianya

Tuesday, May 20, 2008

di atas bukit

Di atas bukit

Kurebahkan tubuhku

Terlentang kedua tanganku

Menatap langit luas

Menghirup udara segar



Awan yang senantiasa berjalan

Pelangi dengan susunan warnanya

Dan hembusan angin yang lembut

Menentramkan hati memberikan kenyamanan.



Seketika ku berdiri…

Meninggalkan zona nyaman

Mengalihkan pandanganku pada yang lain



Di bawah bukit terlihat banyak manusia

Hiruk pikuk, sejuta wajah dan ekspresi

Dan aku berlari menghampiri mereka



Tuesday, April 29, 2008

Mampir euy..

Tak ingin

Dunia berputar..tapi kulupa dimana kuberpijak

Kaki melangkah tapi tak meninggalkan jejak

Matahari terbit dan terbenam tapi tak kusadari


Hanya karena…

Hal yang sementara..sementara..


Nb: hidup di dunia tuh..Cuma mampir.. mampir euy..


Sunday, April 13, 2008

Ia.. orang itu..

Tuhan..

Kenapa selalu ia yang menjadi cobaanku?

Mengapa segala sesuatu di sekelilingku…selalu terkait dengannya?!

Padahal aku telah menjauh selama ini..

Dan hijrah ke tempat yang lain.

kembali menjadi formal

Terpisah oleh profesionalitas

Dan bertemu kembali dalam profesionalitas


Gap yang ada diantara kami selama ini..

Secara disadari atau tidak

Menghilangkan sisi ‘indah’ dari kami


Dalam bahasa formal yang kaku

Kami kembali bertemu


Dan aku pun telah melupakan

Sisi lain dari dirimu yang dulu kukenal

Indah bukan berarti...

Saat meninggalkan

Sesuatu yang indah


Dalam tubuh ini terasa sesak

Jika kembali mengingatnya


Konsekuensi

Dari tindakan

Dari keputusan

Untuk mengalah

Menekan ego


Dan kini

Hanya bahasa formal

Yang menghiasi kami…

perubahan yang membuat kecewa

Kala menyadari…ia telah berubah

Kukecewa…sungguh kecewa

Tak lagi kumiliki sahabat yang dahulu kukenal

Sebab ia berubah…kenyataan yang merubahnya…


Berharap..ia kembali menjadi dirinya sendiri


Nb: jika yang merasa ngebaca…kuharap dirimu bisa kembali menjadi diri sendiri.. bukankah kamu sendiri yang pernah mengatakan hal itu.. Kata siapa nggak bisa menjadi diri sendiri di ‘lingkungan’ yang kompetitif…sampai kapan akan hidup dalam kepura-puraan? Bukankah dirimu yang pernah menekankan hal ini?

Dan 1 hal yang amat membuatku kecewa… mengapa kau kini menyarankan aku tuk mengikuti ‘arus’…Saat kau katakan hal itu..saat itu kusadari… aku telah kehilangan seorang ‘sahabat’ yang dulu sangat kukenal…

Jam pasir

Kulihat butiran pasir

Sedemikian cepat melaju

Ketika kubalikkan jam pasir itu…


Begitupun manusia

Yang seringkali

Terlena oleh waktu


Dalam zona nyaman

Kreativitas dimatikan…


Saat menyadari khilaf yang telah dibuat

Semua itu telah ditinggalkan

Di belakang…termakan oleh waktu…


Dan manusia itu sebenarnya merugi kecuali…’

Sunday, March 23, 2008

Irama dalam gerak

Perkiraanku salah…

Bukan aku yang ia maksud

Begitupun sebaliknya…

Meski begitu..

Langkah kami seirama

Dalam waktu beririangan

Menuju visi yang sama

Terlambat

Kulihat ia..

Seiring waktu berlalu..

Dirikupun berubah..

Saat kusadari kehadirannya

Aku terlambat

Tuesday, January 15, 2008

Jika saja..

Jika saja..

Ia yang mengatakan itu...

yang sabar mengingatkanku tuk selalu

Mengingat Allah

Yang melihat dari kacamata berbeda

Google