Monday, March 01, 2010

Dedikasi dalam lumbung harapan yang tlah sirna

Tatkala kulihat layar monitor

seketika ekspresi mukaku berubah…


Ada yang hilang dalam pandanganku

Seseorang yang kukenal

Tak lagi kutemui dalam dunia maya


Meski secara nyata…dapat kutemui..

jika saja ku mau bersusah payah mengejarnya…

tapi setelah apa yang terjadi kala itu

Aku tak ingin muncul dihadapannya…

dengan otak kosong dan karya hampa..


Setelah semua terjadi..

kekecewaan dan penantian yang ia harapkan dariku

tak kunjung dapat kulakukan


Kekecewaannya akan harapan yang terlalu membumbung tinggi

Kekecewaannya pada diriku..

Padahal aku bukan adiknya, bukan saudaranya, bukan siapapun itu..


Dahulu dengan lantangnya aku menjabarkan mimpi-mimpiku

di hadapannya…

Tapi itu dahulu…


Komitmen…

Kini pupus sudah..

Itu pesan terakhir yang kuterima..


Aku telah menyia-nyiakan

Uluran tangannya..


Selama ini..ia telah membukakan pintu itu…

tapi ku tak beranjak menuju tempat itu…

Dua tahun ini..ia telah mengiringiku

sebagai seorang sahabat…seorang kakak…


Ia…melihat sisi lain dari pribadiku secara obyektif..

Tak sebatas profesionalitas dan batas keformalan..


Dan setelah apa yang terjadi…

Persepsi berubah sejalan dengan waktu..


Sebuah pelajaran berharga…

Yang paling berharga dari

semua pelajaran yang pernah ia berikan padaku…


Dedikasinya kepada dunia pendidikan

telah ia buktikan…

dengan meninggalkanku..

agar menjadi seseorang yang lebih bijak

dalam melihat kehidupan ini.


Dan aku bersyukur..Tuhan telah menganugerahkan hal itu..padaku..

Google