Tatkala kulihat layar monitor
seketika ekspresi mukaku berubah…
Ada yang hilang dalam pandanganku
Seseorang yang kukenal
Tak lagi kutemui dalam dunia maya
Meski secara nyata…dapat kutemui..
jika saja ku mau bersusah payah mengejarnya…
tapi setelah apa yang terjadi kala itu
Aku tak ingin muncul dihadapannya…
dengan otak kosong dan karya hampa..
Setelah semua terjadi..
kekecewaan dan penantian yang ia harapkan dariku
tak kunjung dapat kulakukan
Kekecewaannya akan harapan yang terlalu membumbung tinggi
Kekecewaannya pada diriku..
Padahal aku bukan adiknya, bukan saudaranya, bukan siapapun itu..
Dahulu dengan lantangnya aku menjabarkan mimpi-mimpiku
di hadapannya…
Tapi itu dahulu…
Komitmen…
Kini pupus sudah..
Itu pesan terakhir yang kuterima..
Aku telah menyia-nyiakan
Uluran tangannya..
Selama ini..ia telah membukakan pintu itu…
tapi ku tak beranjak menuju tempat itu…
Dua tahun ini..ia telah mengiringiku
sebagai seorang sahabat…seorang kakak…
Ia…melihat sisi lain dari pribadiku secara obyektif..
Tak sebatas profesionalitas dan batas keformalan..
Dan setelah apa yang terjadi…
Persepsi berubah sejalan dengan waktu..
Sebuah pelajaran berharga…
Yang paling berharga dari
semua pelajaran yang pernah ia berikan padaku…
Dedikasinya kepada dunia pendidikan
telah ia buktikan…
dengan meninggalkanku..
agar menjadi seseorang yang lebih bijak
dalam melihat kehidupan ini.
Dan aku bersyukur..Tuhan telah menganugerahkan hal itu..padaku..