Monday, May 31, 2010

Terlalu...

Terlalu dalam
memaknaimu
tergantung padamu

Terlalu jauh
mengenalmu
membuka diri padamu

Hingga kulupa
kau bukan siapa-siapa
aku juga bukan siapa-siapa

Dan seketika 'Bumm!'
Semua berubah 180 derajat...
berubah jadi benci..
berubah jadi amarah..

aku tak siap untuk itu..
tapi kini itulah yang terjadi...

dalam hari-hari itu..
ketemukan sesuatu..
dalam nurani hati kecilku
senantiasa membisikkan sesuatu...

aku mengharapkanmu...sangat..
kembali bersemangat seperti dahulu
dalam ikatan silaturahmi

Hingga hari ini masih kusimpan penghormatanku padamu
lebih dari sekedar batas keformalan dan profesionalisme..
berharap suatu hari kau menyadari..
bahwa aku telah berubah dari keegoisanku...

Terima kasih telah bersabar untukku selama ini
terima kasih telah bersedia menjadi sahabatku selama ini
terima kasih telah menjadi sandaran pemikiranku selama ini..
Aku tak tahu harapanmu padaku selama ini
aku tak tahu maksud kebaikanmu selama ini

Kau anggap aku terlalu rapuh
dan patut dikasihani
ironis..dan sangat dalam..

Tapi kini tak usah kau ragu lagi
semenjak kau tinggalkan aku...
semenjak itu pula ku tlah tetapkan hati
tuk berdiri tegap melangkahkan kaki
menuju tujuan itu..
Mengejar cahaya...

kulihat cahaya itu
ku amati dari jauh
kurasakan sinarnya..
tapi tak pernah terbesit keinginan untuk mengejarnya..
tak terbesit keinginan tuk meraihnya
dengan penuh perjuangan..dengan susah payah...

tapi kini..kuingin mengejar cahaya itu..
tuk menyatu dengannya.. sehingga kudapat menjadi cahaya bagi yang lain …
menyinari yang lain dengan sinar yang menyejukkan hati..
Bukan disinari...tetapi menyinari...
1, 2, 3 saatnya kembali mengejar cahaya
Manusia belajar dari lingkungannya
begitu teorinya dalam pembelajaran..

Sistem dan lingkungan akan mengikatnya
dan jika tidak sesuai dengan jiwanya...ia akan berontak
dan tersingkirkan..

Atau..sang minoritas itu..
akan terpengaruh dan berubah karena lingkungan itu...

Kini tinggal kita pilih jalan hidup kita masing-masing..
Rezeki manusia dari Tuhan..
Kenyamanan bukan segalanya..
Seketika Tuhan bisa mencabutnya..

Tuesday, May 18, 2010

Sore itu...
hati kecil itu berkata...
'Hanya Engkau yang Paling Tahu aku dan diriku, Tuhan... maka tunjukkanlah jalan itu'
Dalam keikhlasan...Tiba-tiba Kau menunjukkan jalan itu...
Dalam kesunyian perjalanan ku merenung...
saat tiba di suatu tempat...

Langkah kaki bergerak menuju toko buku
mencari buku yang sedari beberapa hari ini sering terlihat mata olehku
Ternyata masih tersisa beberapa buku...

Kemudian kubertemu dengannya
salah satu teman yang diutus Tuhan untuk membantu langkahku

Seketika paradigma berpikirku terbuka...
Energi positif mengalirkan pikiran yang jernih
berpikir 'di luar kotak'
melepaskan belenggu-belenggu yang dikhawatirkan
dengan lantang aku berkata di hadapannya
'Tak ada salahnya dicoba...meski waktu yang tersisa amat sempit..
berhasil atau tidak urusan belakangan'

Toh tiap orang punya jalan hidup masing-masing...
Perbedaan antara orang sukses dengan yang lainnya..
Mereka bekerja lebih keras dengan cerdas
Mereka menemukan 'passion' dan teguh untuk mencapai itu..
Berani konsisten dan mengikuti suara hati
Menghindari zona nyaman
Berusaha mewujudkan mimpi-mimpinya dengan sungguh-sungguh
dengan Iman, Ilmu, Amal....

Dalam peta hidupku 6 tahun yang lalu telah kugariskan suatu makna
yang ingin kucapai...sangat! Meski butuh pengorbanan!
Kini..sudah tidak ada alasan lagi untuk menunda...!

Hidup adalah pilihan bukan?
Dan pilihanku adalah mengikuti suara hati
dan menjadi diriku apa adanya!

Nb: 2 minggu ini, menentukan berhasil/tidaknya aku menuju esensi dari diriku sendiri...aku kini tak peduli hasil..yang penting berusaha
Google